Widget HTML Atas

Alur Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Baru

Kurikulum Merdeka menekankan pada fleksibilitas, relevansi, dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Berikut adalah alur perencanaan pembelajaran yang umumnya diterapkan dalam Kurikulum Merdeka:

Fase 1: Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik serta Konteks Satuan Pendidikan
Langkah awal yang sangat krusial adalah memahami siapa peserta didik kita dan di mana mereka belajar. Ini melibatkan:
- Asesmen Diagnostik: Melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk mengidentifikasi:
- Kemampuan Awal: Pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki peserta didik terkait dengan materi yang akan dipelajari.
- Gaya Belajar: Preferensi peserta didik dalam menerima dan memproses informasi (visual, auditori, kinestetik, dll.).
- Minat dan Bakat: Hal-hal yang menarik perhatian dan menjadi potensi peserta didik.
- Kebutuhan Belajar: Area di mana peserta didik memerlukan dukungan atau tantangan lebih.
- Kesiapan Belajar: Tingkat perkembangan kognitif dan sosial-emosional peserta didik.
- Analisis Konteks Satuan Pendidikan: Memahami lingkungan belajar dan sumber daya yang tersedia:
- Sarana dan Prasarana: Ketersediaan ruang kelas, media pembelajaran, teknologi, dan sumber belajar lainnya.
- Sumber Daya Manusia: Kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
- Karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan: Nilai-nilai, adat istiadat, dan potensi lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran.
- Kemitraan dengan Orang Tua dan Komunitas: Potensi kolaborasi untuk mendukung pembelajaran.

Fase 2: Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah memahami peserta didik dan konteks, langkah selanjutnya adalah merumuskan Tujuan Pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). TP diturunkan dari Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
- Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP): Memahami kompetensi dan konten yang diharapkan dikuasai peserta didik pada akhir fase (misalnya, Fase A untuk kelas 1-2 SD).
- Mengidentifikasi Kata Kerja Operasional (KKO): Memilih KKO yang sesuai dengan tingkat kognitif yang diharapkan dalam TP.
- Merumuskan TP yang Jelas dan Terukur: Menyatakan secara eksplisit apa yang diharapkan dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. TP sebaiknya mengandung unsur kompetensi, konten, dan konteks.
- Mengurutkan TP secara Logis: Mengorganisasikan TP dalam urutan yang masuk akal dan membangun pemahaman peserta didik secara bertahap.

Fase 3: Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
ATP adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam suatu fase pembelajaran secara utuh dan menurut urutan pembelajaran dari awal hingga akhir suatu fase. ATP menjadi panduan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara bertahap.
- Mengorganisasikan TP dalam Unit Pembelajaran: Mengelompokkan TP yang saling terkait ke dalam unit-unit pembelajaran yang lebih kecil dan tematik.
- Menentukan Alokasi Waktu: Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setiap TP dan menyelesaikan setiap unit pembelajaran, dengan mempertimbangkan kalender akademik dan jumlah jam pelajaran.
- Mengintegrasikan Pembelajaran Berdiferensiasi: Merencanakan berbagai strategi dan aktivitas pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan kebutuhan dan minat peserta didik.
- Mengintegrasikan Asesmen: Merencanakan berbagai jenis asesmen (formatif dan sumatif) yang akan digunakan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik dan mengevaluasi ketercapaian TP.
- Mengintegrasikan Delapan Profil Lulusan: Merencanakan kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan dimensi-dimensi Delapan Profil Lulusan (Keimanan & Ketakwaan YME, Kewargaan, Kreativitas, Penalaran Kritis, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, komunikasi) .


Fase 4: Pengembangan Modul Ajar (Perangkat Ajar)
Modul ajar adalah unit program pembelajaran terkecil yang berisi rencana pembelajaran yang sistematis dan operasional. Modul ajar dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri, berkelompok, atau mengadopsi contoh modul ajar yang disediakan.
- Menentukan Tujuan Pembelajaran yang Akan Dicapai dalam Modul: Fokus pada satu atau beberapa TP yang saling terkait.
- Merancang Kegiatan Pembelajaran: Mengembangkan berbagai aktivitas yang menarik, interaktif, dan relevan dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik peserta didik. Kegiatan harus memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi.
- Memilih Sumber dan Media Pembelajaran: Menentukan sumber belajar (buku, artikel, video, lingkungan sekitar, dll.) dan media pembelajaran (alat peraga, aplikasi, teknologi, dll.) yang sesuai.
- Merencanakan Asesmen: Menentukan jenis dan instrumen asesmen yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dalam modul (asesmen formatif).
- Menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD): Jika diperlukan, mengembangkan LKPD yang mendukung aktivitas pembelajaran.
- Mencantumkan Refleksi: Menyediakan ruang untuk refleksi guru setelah melaksanakan pembelajaran dan refleksi peserta didik terhadap proses belajarnya.


Fase 5: Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang telah dirancang dan melakukan asesmen secara berkelanjutan.
- Melaksanakan Pembelajaran yang Interaktif dan Berpusat pada Peserta Didik: Menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang melibatkan aktif peserta didik.
- Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi: Memberikan dukungan dan tantangan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing peserta didik.
- Melakukan Asesmen Formatif: Mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik selama proses pembelajaran melalui berbagai cara (observasi, diskusi, tugas, kuis singkat, dll.).
- Memberikan Umpan Balik: Menyampaikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik untuk membantu mereka memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.


Fase 6: Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan, serta merencanakan perbaikan di masa mendatang.
- Menganalisis Hasil Asesmen: Menganalisis data asesmen formatif dan sumatif untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran.
- Melakukan Refleksi Diri: Mengevaluasi efektivitas strategi dan metode pembelajaran yang telah digunakan.
- Menerima Umpan Balik dari Peserta Didik: Meminta pendapat dan saran dari peserta didik mengenai proses pembelajaran.
- Melakukan Perbaikan dan Penyesuaian: Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi, guru melakukan perbaikan dan penyesuaian pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.


Fase 7: Pelaporan Hasil Belajar
Pada akhir periode tertentu (misalnya, semester atau akhir fase), guru menyusun laporan hasil belajar peserta didik yang memberikan gambaran tentang perkembangan kompetensi dan karakter mereka. Laporan ini bersifat deskriptif dan memberikan informasi yang holistik tentang kemajuan peserta didik.


Alur perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka bersifat dinamis dan fleksibel. Guru memiliki kebebasan untuk menyesuaikan langkah-langkah ini sesuai dengan karakteristik peserta didik, konteks satuan pendidikan, dan kebutuhan pembelajaran. Kolaborasi antar guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua, dan komunitas juga menjadi kunci keberhasilan implementasi Pembelajaran Mendalam tersebut.

.
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!