Kaitan Antara Pembelajaran Mendalam dengan Taksonomi SOLO
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Taksonomi SOLO memiliki kaitan yang sangat erat dan saling mendukung dalam konteks pendidikan. Intinya, Taksonomi SOLO adalah alat yang sangat efektif untuk mengukur dan mendorong tingkat kedalaman pemahaman yang menjadi tujuan dari Pembelajaran Mendalam.
Berikut adalah kaitan antara keduanya:
1. Mengukur Kedalaman Pemahaman:
a. Pembelajaran Mendalam berfokus pada pemahaman konsep yang komprehensif, kemampuan menghubungkan ide-ide, dan menerapkan pengetahuan dalam berbagai konteks. Ini bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi tentang menginternalisasi dan mengintegrasikan informasi.
b. Taksonomi SOLO secara langsung mengukur tingkat kedalaman pemahaman ini. Setiap level SOLO (Pre-structural hingga Extended Abstract) merepresentasikan tahapan progresif dalam pemahaman. Dengan menggunakan SOLO, guru dapat menilai apakah siswa masih di tahap dangkal (uni-structural, multi-structural) atau sudah mencapai pemahaman yang mendalam (relational, extended abstract).
2. Merancang Pembelajaran yang Berorientasi pada Pemahaman Mendalam:
a. Guru yang ingin menerapkan Pembelajaran Mendalam dapat menggunakan Taksonomi SOLO sebagai panduan untuk merancang tujuan pembelajaran, pertanyaan, tugas, dan asesmen.
b. Misalnya, jika tujuan Pembelajaran Mendalam adalah agar siswa dapat "menggeneralisasi konsep dalam situasi baru" (tingkat Extended Abstract), guru akan merancang tugas yang menuntut siswa untuk berpikir secara abstrak dan kreatif, bukan hanya mengingat fakta.
3. Mendorong Pemikiran Tingkat Tinggi (HOTS):
a. Pembelajaran Mendalam secara inheren mendorong High Order Thinking Skills (HOTS) seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan penciptaan.
b. Tingkat Relational dan Extended Abstract dalam Taksonomi SOLO adalah representasi langsung dari HOTS. Untuk mencapai level ini, siswa harus mampu melakukan analisis, menghubungkan ide-ide, dan menghasilkan pemahaman baru.
4.Umpan Balik dan Progres Siswa:
a. Taksonomi SOLO memberikan kerangka kerja yang jelas bagi guru untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang tingkat pemahaman mereka. Guru bisa menjelaskan kepada siswa di mana posisi mereka dalam taksonomi SOLO dan apa yang perlu mereka lakukan untuk naik ke level berikutnya.
b. Ini membantu siswa untuk lebih sadar akan proses belajar mereka sendiri dan memotivasi mereka untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, sejalan dengan filosofi Pembelajaran Mendalam.
5. Pergeseran Paradigma dari Kuantitas ke Kualitas:
a. Pembelajaran Mendalam menggeser fokus dari sekadar "mencakup banyak materi" menjadi "memahami sedikit materi secara mendalam".
b. Taksonomi SOLO mendukung pergeseran ini dengan menekankan kualitas pemahaman daripada kuantitas informasi yang dihafal. Ini membantu memastikan bahwa pembelajaran benar-benar bermakna dan berkesan bagi siswa.
Singkatnya, Taksonomi SOLO berfungsi sebagai alat diagnostik dan pedagogis yang sangat relevan untuk Pembelajaran Mendalam. Ini membantu pendidik tidak hanya mengidentifikasi apakah siswa telah belajar, tetapi juga seberapa baik dan seberapa dalam mereka telah belajar, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan Pembelajaran Mendalam yang berfokus pada pemahaman, koneksi, dan aplikasi pengetahuan.
Posting Komentar untuk "Kaitan Antara Pembelajaran Mendalam dengan Taksonomi SOLO"
Posting Komentar
Silakan ambil manfaat dan jika ada pertanyaan, silakan tulis di form komentar.
Terima kasih atas komentar yang sopan dan menyejukkan.