Widget HTML Atas

Ragam Sikap Guru Menjelang Pelaksanaan UKG 2015

WARTA GURU-- Halo, Bapak/ Ibu Guru yang kami hormati. Semoga Bapak/ Ibu selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan YME. Para Guru di seluruh Indonesia akan serentak melaksanakan uji kompetensi guru (UKG). Sejumlah guru pun tampak tidak cemas menghadapi UKG tersebut.

Kepala SMPN 98 Jakarta, Endang Amira, menyatakan tidak cemas menghadapi UKG. "Biasa saja. UKG itu kan ujian tentang mata pelajaran sendiri. Apalagi saya juga guru, guru musik. Uji kompetensi itu jadi mata pelajaran kita yang diujikan, pegadogiknya juga biasa. Karena kan guru pasti menguasai itu," ungkapnya kepada Okezone, belum lama ini.

Sementara guru bahasa Indonesia di SMAN 38 Jakarta, Drs Mulyoto, justru mengungkapkan kalau dirinya tampak cemas. "Yang dicemaskan mungkin soalnya barangkali. Karena, sudah cukup lama enggak pernah berkutik dengan soal. Nah, barangkali itu yang perlu kita pelajari lagi," ujarnya.

Mulyoto memaparkan, di usianya yang sudah tidak muda lagi sulit untuk bisa fokus belajar. "Tentu saja kita sudah lama, jadi belajarnya sudah beda. Kalau dulu masih muda ngotot untuk satu jam bisa ingat. Sekarang mungkin butuh satu hari. Ini mungkin karena usia," imbuhnya.

Mulyoto menambahkan, materi yang paling sulit untuk dipahami dalam UKG nanti adalah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peraturan-peraturan. "Seperti, permen dan PP. Kalau uji kompetensi gurunya sendiri enggak masalah, kita bisa mengejar," tambahnya.

Menurut guru matematika di SMPN 8 Depok, Budi Prasodjo, tidak masalah UKG diadakan. "Kalau itu adalah sebuah kebijakan yang dipandang perlu untuk kulaitas guru maka ya bisa lebih baik. Kalau itu bisa menjadi lebih baik, kenapa tidak?" ungkapya kepada Okezone, belum lama ini.

Budi mengatakan, dengan mengikuti UKG maka kualitas guru akan bisa terukur. "Selain itu, kita juga menjadi tahu kekurangan kita. Kita bisa memprogramkan dan mencanangkan pengembangan kita ke depannya akan seperti apa," ujar dia. Sehingga, tambah Budi, dengan UKG tersebut otomatis bisa meningkatkan kualitas guru.

Sementara menurut guru bahasa Indonesia di SMAN 38 Jakarta, Drs Mulyoto, UKG bisa dijadikan sebagai penyegaran. "Perlu UKG sekali-kali. Artinya, kita tidak hanya berkutat dengan mengajar terus, tapi dikasih pengingatnya," ungkap dia. Sehingga, bisa mengetahui apa yang selama ini kita pelajari, apakah sudah dimengerti atau belum.

Hal itu tidak berbeda dengan Kepala SMPN 98 Jakarta, Endang Amira. Ia menuturkan kalau UKG bisa dijadikan sebagai motivasi. "Tapi yang paling penting menurut saya itu persiapannya bagaimana," ungkapnya.

Sumber: Okezone

Posting Komentar untuk "Ragam Sikap Guru Menjelang Pelaksanaan UKG 2015"

.
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!