Widget HTML Atas

Latihan Soal Penilaian Harian (PH) Bab III (Teks Cerpen) Kelas 9 Semester 1

1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Sudah empat hari ini ia duduk di beranda rumah sore hari. Pandangannya tak lepas dari tangga gunung di pinggir desa. Tak ada lagi yang ia tunggu kecuali suaminya yang pergi ke seberang untuk mengais rezeki. Kalaupun ia bisa berlari, sepertinya ia ingin mengejar kepergian orang yang sangat dicintainya.
Unsur yang menonjol dalam kutipan cerpen di atas adalah....
a. tema
b. latar
c. karakter tokoh
d. sudut pandang

2. Di bawah pohon waru, Saidah menggelar dagangannya, nasi pecel. Kerongkongan si Ujang terasa perih. "Masih pagi kok pulang, Jang?" tanya Saidah. "Sakit?" Ujang menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya membiru dan kedua telapak tangannya pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Ujang. Ujang duduk di depan lapak dagangan.
"Makan, Jang?"
"Tidak, minum saja. Lenganku semakin kurus, aku tak ingin menambah utang."
"Iya, ya Jang! Tapi kamu lapar, kan?"

Makna kata "menggelar" dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. mengatur terhampar
B. memeragakan
C. mempertontonkan
D. memperkenalkan

3. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Ketika kerumunan tidak bersama
C. Mentari di sebelah barat
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu

4. Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!
1. Menentukan perwatakan
2. Menentukan sudut pandang
3. Menyajikan peristiwa yang ditentukan dalam alur
4. Menentukan latar
5. Menentukan tema
Susunan yang tepat langkah menyusun teks cerpen adalah . . . .
a. 5)-2)-1)-4)-3)
b. 5)-3)-1)-4)-2)
c. 1)-2)-3)-4)-5)
d. 5)-1)-2)-4)-3)

5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ya, kediaman keluarga Sastro Suwiryo yang menempati lahan seluas 200 meter persegi di Desa Kasongan pinggiran Yogyakarta itu bisa dibilang tenang dan tentram sebelumnya. Malam itu sudah hampir setengah jam isak tangis terdengar mengalahkan lagu malam yang dinyanyikan oleh angin dan lambaian pohon kelapa belakang rumah. Rembulan purnama yang tengah asyik menemani orang-orang yang sedang tidur dengan nyenyak juga tidak disapa oleh isak tangis itu.
“ Bapak, bangun, Pak.”
“ Ada apa, Bu? Malam-malam begini kok bangun? Kok kelihatannya ada yang serius.”
Dikutip dari: Agung Webe, “Arjuna Tidak Mencari Cinta” dalam Arjuna Tidak Mencari Cinta, Bekasi, Soul Journey, 2016.
Kalimat bercetak tebal dalam kutipan cerpen tersebut mengandung majas . . . .
a. Metafora
b. Personifikasi
c. Metonimia
d. Hiperbola

6. Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan menyusahkan orang tua hanya karena ingin memberi hadiah teman!
B. Usahakan selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
C. Temanilah ibumu saat duduk-duduk di beranda!
D. Matikan lampu jika sudah tidak diperlukan!

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Kata "matahari yang mulai tenggelam" tersebut mengandung makna....
a. hari hampir siang
b. hari hampir senja
c. hari hampir malam
d. hari hampir subuh

8. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

9. Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku

10. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama
Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (3)
B. (2)
C. (1)
D. (4)

Bacalah kutipan berikut dengan saksama untuk menjawab soal no. 11 dan 12!
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.

11. Kutipan cerpen tersebut bertema ….
a. Keberanian pegawai mengakui kekeliruan.
b. Kejujuran seseorang dalam hidup.
c. Kehati-hatian pegawai terhadap seseorang.
d. Kebaikan seseorang terhadap pegawai pos.

12. Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Orang pertama tokoh utama
b. Orang ketiga sebagai pengamat
c. Orang campuran
d. Orang ketiga manatahu

13. Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi di setiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
a. pemberani
b. baik
c. sombong
d. egois

14. Bacalah kedua kutipan cerpen berikut!
Kutipan Cerpen I
"Sudah saya pikir masak-masak!"
Saya terkejut.
"Pikirkan sekali lagi! Bapak kasi waktu satu bulan!"
Taksu menggeleng.
"Dikasih waktu satu tahun pun hasilnya sama, Pak. Saya ingin jadi guru!"
"Tidak! Kamu pikir saja dulu satu bulan lagi!"
Bukan hanya satu bulan, tetapi dua bulan kemudian, kami berdua datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya. Sekali ini kami tidak muncul dengan tangan kosong. Istri saya membawa krupuk kulit ikan kegemaran Taksu. Saya sendiri membawa sebuah laptop baru yang paling canggih, sebagai kejutan.

Kutipan Cerpen II
"Jadi, apa yang membawamu kemari?"
"Kenangan."
"Palsu! Kalau ini hanya soal kenangan, tidak perlu menunggu 10 tahun setelah keluargamu kembali dan menetap 30 kilometer saja dari sini?"
Saya tersenyum. Hanya sebentar kecanggungan di antara kami sebelum katakata obrolan meluncur seperti peluru-peluru yang berebutan keluar dari magasin.
Bertemu dengannya, mau tidak mau mengingatkan kembali pada pengalaman kami dahulu. Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat di ingatan saya. Tentu dia mengingatnya pula, bahkan saya yakin rasa yang diidapnya lebih besar efeknya. Karena sebagai seorang sahabat, dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya.
Malam itu saya berada di sini, memperhatikannya belajar. Teplok yang menjadi penerang ruangan diletakkan di atas meja, hampir mendekat sama sekali dengan wajahnya jika dia menunduk untuk menulis.
Di atas amben, ayahnya santai merokok. Sesekali menyalakan pemantik jika bara rokok lintingannya soak bertemu potongan besar cengkeh atau kemenyan yang tidak lembut diirisnya. Ibunya, seorang perempuan yang banyak tertawa, berada di sudut sembari bekerja memilin sabut-sabut kelapa menjadi tambang.
Kami tertawa. Tertawa dan tertawa seakan-akan seluruh rentetan kejadian yang akhirnya menjadi pengingat abadi persahabatan kami itu bukanlah sebuah kejadian meloloskan diri dari maut karena waktu telah menghapus semua kengeriannya.

Komentar atas perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerpen tersebut adalah . . . .
a. Kutipan I menggunakan alur sorot balik. Kutipan II menggunakan alur maju.
b. Kutipan I menggunakan alur maju. Kutipan II menggunakan alur campuran.
c. Kutipan I menggunakan alur sorot balik. Kutipan II menggunakan alur campuran.
d. Kutipan I menggunakan alur maju. Kutipan II menggunakan alur sorot balik.

15. Bacalah teks berikut ini!
. . . .
“Apa-apaan sih, elo? Posternya kan jadi sobek!!!”
“Sorry, Rin! Gue bener-bener nggak sengaja!”
Rinta sama sekali nggak ngegubris pembelaan Anya. Ia masih memandangi poster Blur kesayangannya yang kini sudah terbagi dua karena robek. “Rin, sorry,ya. Gue . . . .”
“Aah! Udah, deh! Pulang, sana!” potong Rinta kesal, matanya sudah sembap, hampir nangis. Anya nggak mau memperburuk keadaan. Ia pun langsung keluar dari kamar Rinta dan bergegas pulang.

Kutipan teks cerpen tersebut memuat bagian…..
a. Orientasi
b. Resolusi
c. Komplikasi
d. Koda

16. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!
(1) Setelah aku tidur bersama nenek selama tiga hari, senyum nenek semakin lebar dan beliau mengurcapkan, "Terima kasih cucuku, kamu telah memberikan hadiah teristimewa di akhir hidupku." (2) Dan disuruh semua anaknya berkumpul. (3) Setelah semua berkumpul, nenek menutup mata untuk selama-lamanya. (4) Nenek tetap tersenyum meskipun nadinya tidak lagi berdenyut.
Sumber: Nasihat Terindah, karya lrwan Ahmad Rozaki

Kalimat langsung pada kutipan cerpen tersebut terdapat pada kalimat nomor .. ..
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)

17. Berikut ini yang bukan struktur teks cerpen adalah …
a. Orientasi
b. Imajinasi
c. Komplikasi
d. Rangkaian peristiwa

18. Sebuah penyajian permasalahan dalam sebuah cerita hingga sampai puncak masalah disebut ...
a. komplikasi
b. resolusi
c. rangkaian peristiwa
d. Orientasi

19. Bacalah cerpen singkat berikut ini !
Senyum Karyamin
Karya : Ahmad Thohari

(1) Mereka tertawa bersama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengancara menertawakan diri mereka sendiri. Dan Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup tersenyum. Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnyaharga batu, atau terhadap licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tandakemenangan atas perutnya yang sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang.
(2) Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkat batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana. Karyamin sudah berpengalaman agar setiap perjalananya selamat. Yakni berjalan menanjak sambil menjaga agar titik berat beban dan badannya tetap berada pada telapak kaki kiri atau kanannya. Pemindahan titik berat dari kaki kirike kaki kanannya pun harus dilakukan dengan baik. Karyamin harus memperhitungkan tarikannapas serta ayunan tangan demi keseimbangan yang sempurna.
(3) Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring. Kunang-kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti,dan termangu. Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya.
(4) ”Ya, kamu memang mbeling , Min. di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi.Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kau persulit.” Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar Karyamin juga mendengar detak jantung sendiri. Tetapi karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum.
(5) Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya. Seribu lunang masuk ke matanya. Lambungnya yang kampong berguncang-guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal.

Berdasarkan cerpen singkat di atas, pembahasan dan telaah yang tepat adalah …
a. Dalam cerpen tersebut, terdapat unsur kebahasaan majas, kata teknis, dan kata kerja mental. Sedangkan dari segi strukturnya terdiri atas orientasi,rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.
b. Dalam cerpen tersebut, terdapat unsur kebahasaan kata teknis, dan kata kerja mental. Sedangkan dari segi strukturnya terdiri atas orientasi, komplikasi, dan resolusi.
c. Dalam cerpen tersebut, terdapat unsur kebahasaan majas, dialog, dan konjungsi. Sedangkan dari segi strukturnya terdiri atas orientasi dan resolusi.
d. Dalam cerpen tersebut, terdapat unsur kebahasaan majas, dialog, dan konjungsi. Sedangkan dari segi strukturnya terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.

20. Perhatikan data berikut ini!
1. Uraian deskriptif
2. Menggunakan sudut pandang pencerita
3. Menggunakan dialog
4. Menggunakan kata kerja teknis
5. Menggunakan kata kerja mental
Berdasarkan data di atas, yang merupakan ciri kebahasaan teks cerpen adalah …
a. 1,2,3,4,dan 5
b. 1,2,dan 4
c. 1,2,4,dan 5
d. 2,4,dan 3

KUNCI JAWABAN

Posting Komentar untuk "Latihan Soal Penilaian Harian (PH) Bab III (Teks Cerpen) Kelas 9 Semester 1 "

.
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!