Widget HTML Atas

Ringkasan Teori | Ciri-ciri Puisi | PARADOKS-NYA ARIEL DALAM "HARI YG CERAH UTK JIWA YG SEPI"


Hebat, Si Ariel... Ia tidak hanya mampu menciptakan lagu dengan melodi yang enak didengar tetapi lirik yang ia tulis juga sangat puitis. Puitis? Berarti lagu Ariel ini seperti puisi? Mengapa bisa dikatakan begitu?
Baiklah, sebelum kita membahas lebih lanjut, kita simak dulu lagunya...
Hari yang Cerah untuk Jiwa yang Sepi

Ciptaan : Ariel Peterpan

(Intro)
Pagi biar kusendiri
Jangan kau mendekat wahai matahari
Dingin hati yang bersedih
Tak begitu terang mulai terabaikan

(Musik)
Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi
Begitu terang untuk cinta yang mati
A…..a……aa
Kucoba bertahan dan tak bisa……

(Musik)
Biru langit kelabuku
tak begitu luas seperti memudar
kini tak terulang lagi
bila biru cerah dia telah pergi

Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi
A…..a……aa
Kucoba bertahan dan tak bisa
A…..a……aa
Mencoba melawan kulepas

Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi
Begitu terang untuk cinta yang mati

(Musik)
A…..a……aa
Kucoba bertahan dan tak bisa
A…..a……aa
Mencoba melawan kulepas
Semua telah hilang
Semua telah ………

Lagu di atas dapat kita katakan sebagai puisi karena sudah memenuhi unsur-unsur (ciri-ciri) puisi. Apa saja? Berikut penjelasannya (singkat saja, supaya posting ini tidak terlalu panjang):
1. Diksi (Pilihan Kata) yang digunakan berupa kata-kata dengan kalimat yang padat.
b. Terdapat kata-kata yang menimbulkan Citraan/Imaji
c. Terdapat kata-kata konkret sebagai simbol atas perasaan penulisnya.
d. Terdapat Bahasa Figuratif (Majas). Contoh: Majas Paradoks=> Hari yg cerah utk jiwa yg sepi.
e. Memiliki Rima
f. Tata Wajah (Tipografi)-nya juga sudah nampak secara kasat mata.

Jadi, tidak salah jika banyak yang suka lagu ini, termasuk saya (di luar dari apa yang telah terjadi pada Ariel--kasus video asusila)....
Yuk, kita tidur lagi, eh kita nyanyi lagi....
Yihaa....
.
Jika berkenan mohon bantu subscribe channel admin, makasiiiihh!!